🦭 Pertanyaan Tentang Aqsamul Qur An
1. Aamana. Aamana adalah bahasa Arab yang berarti "good faith" atau "sincerity." Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ini berarti "percaya." 2. Amaana. Kedua, iman berasal dari bahasa Arab dari akar kata "amaana" yang berarti "fidelity" atau "loyalty". Jika diubah ke bahasa Indonesia maka menjadi "ketaatan" dan "kesetiaan."
Berikutsejumlah pertanyaan dan jawaban yang sudah dirangkum di halaman khusus yang mengulas hal tanya jawab seputar Alquran dan hikmahnya. 1. Bagaimana cara mencintai Alquran? Kita bisa mencintai Alquran kalau kita mengenal Alquran seperti peran Alquran bagi seorang Muslim, memahami isinya, dan lain-lain. Ada pepatah: tak kenal
1. Apa yang di maksud dengan Aqsamul Qur'an? 2. Bagaimana sejarah perkembangan Aqsamul Qur'an? 3. Apa saja macam-macam Aqsamul Qur'an itu? 4. Apa sajakah macam-macam sighat Aqsamul Qur'an? 5. Apa tujuan dan faedah Aqsam dalam Al-Qur'an? 6. Bagaimana pendapat para ulama mengenai Aqsamul Qur'an? BAB II PEMBAHASAN A. Pegertian Aqsamil Quran
Assalamualaikum gayss..Terima kasih udh mau nonton video ini. Jangan lupa share agar banyak teman dan saudara kita yang mendapat manfaatnya.Tetap semangat d
Jika demikian, maka yang dimaksud dengan aqsamul Qur'an adalah salah satu dari ilmu-ilmu tentang al-Qur'an yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumpah-sumpah Allah yang terdapat dalam al-Qur'an. Selain pengertian diatas, qasam dapat pula. diartikan dengan gaya bahasa Al-Qur'an menegaskan atau mengukuhkan suatu pesan atau
Mantanjuru bicara KPK, Febri Diansyah, menyoroti salah satu pertanyaan TWK, yakni pegawai KPK diharuskan memilih Al-Qur'an atau Pancasila. "Pilih yang mana, Al-Qur'an atau Pancasila mengingatkan
Title Tafsir Al- Qur'an tematik / penyusun dan Lajnah Pentashhan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat Kementeerian Agama RI, Author: Lajnah Pentashhan Mushaf Al-Qur,an Badan Litbang dan Diklat Kementeerian Agama RI, Publisher:Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur,an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2014., Subject:Kehidupan beragama
27/11/2020. keutamaan dan tujuan qasam (syariah.iainkediri) Manna Al-Qatthan dalam Mabahits fi Ulum Al-Quran menyampaikan bahwa keutamaan qasam (sumpah) itu merujuk pada disiplin ilmu balaghah, yakni al-'ilm al-ma'ani. Tingkatan psikologis mukhatab (lawan bicara) menjadi acuan dalam mengklasifikasikan tinjauan terhadap faedah atau keutamaan
wawu, salah satu huruf qasam. Kata Qasam (sumpah) dalam Al-Quran tidak selalu disertakan pada setiap kalimat qasam. Terkadang, kata qasam menggunakan huruf -huruf tertentu untuk me- muta'addi -kan kata qasama. Setidaknya ada tiga huruf yang lazim digunakan dalam Qasam Al-Quran, sebagai berikut. Huruf waw (و), s emisal dalam S. Az-Zariyat [51
63Kr. 100% found this document useful 1 vote121 views3 pagesDescriptionAqsamul QuranCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote121 views3 pagesAqsamul QuranJump to Page You are on page 1of 3 Aqsamul Qur’an Aqsam adalah bentuk jamak dari “qasam” yang mengandung arti “sumpah” Dalam bahasa Arab, kata “sumpah” juga sering disebut dengan “alhilf” ! حلا "atau “alyamin” ! نيملا ". Adapun shighat asli dari kata “qasam” ialah fi’il atau kata kerja“aqsama” atau “ahlafa” yang dimuta’addi !transitif" dengan “ba” menjadi muqsam bih!sesuatu yang digunakan untuk bersumpah", kemudian muqsam alaih yang dinamakandengan jaab qasam$%& . Qasam didefenisikan sebagai “mengikat jia !hati" agar tidak melakukan ataumelakukan sesuatu, dengan “suatu makna” yang dipandang besar, agung, baik se'arahakiki maupun se'ara i’tiqadi, leh rang yang bersumpah itu. umpah dinamakan juga dengan “yamin” !tangan kanan", karena rang Arab ketika bersumpah memegangtangan kanan rang yang diajak bersumpah$*&. Abu alQsim alQusyairiy menerangkan baha rahasia Allah +menyebutkan kalimat “qasam” atau sumpah dalam -itabya adalah untuk menyempurnakan serta menguatkan “hujjah”ya, dan dalam hal ini, kalimat “qasam”memiliki dua keistimeaan, yaitu pertama sebagai “syahadah” atau persaksian serta penjelasan dan kedua sebagai “qasam” atau sumpah itu sendiri$/&.0adi dapat disimpulkan baha Aqsamul Qur’an adalah salah satu dari ilmuilmutentang alQur’an yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumpahsumpah Allah yang terdapat dalam alQur’an.elain pengertian diatas, qasam dapat pula diartikan dengan gaya bahasa AlQur’an menegaskan atau mengukuhkan suatu pesan atau pernyataan menyebut nama Allah atau 'iptaanya sebagai muqsam AlQur’an, ungkapan untuk memaparkan qasam dengan memakai kataaqsama, dan kadang menggunakan kata halafa.. 2nsur2nsur dari Qasama. fi’il qasamQasam atau sumpah itu sering dipergunakan dalam per'akapan, sehingga tak jarangqasam tersebut diringkas3 yaitu dengan menghilangkan “fi’il qasam” dan di'ukupkandengan “baa” saja$4& -emudian “baa” pun diganti dengan “au” pada isim d5ahir,seperti3 ي لاوذإشغي “Demi malam, bila menutupi !'ahaya siang"”. !Q. Al6ail3 1"Dan diganti dengan “taa” pada lafa5h jalalah, misalnya3 وديككمصأ “Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhalamu.” !Q.AlAnbiyaa’3 /7". b. Al8uqsam bihiAl8uqsam bihi yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah leh Allah. umpah dalam alQur’an ada kalanya dengan memakai nama Allah dan ada kalanya denganmenggunakan namanama 'iptaanya. Allah bersumpah dengan 5atya dalam AlQur’an pada tujuh tempat$7& yaitu a. urat Al aghabun ayat 7 b. urat aba’ ayat %'. urat 9unus ayat /%d. urat 8aryam ayat 4%e. urat Al ijr ayat ;4f. urat An isa ayat 4/g. urat Al 8a’arij ayat ke *diterima leh rang yangmendengarnya sehingga diperkuat dengan sumpah tersebut atau disebut juga jaabqasam. ?sisi muqsam alaih terkadang bisa menjadi taukid, sebagai jaaban qasamkarena yang dikehendaki dengan qasam adalah untuk mentaukidi muqsam alaih!menguatkannya". 8enurut 8ana’ul Quthan ada empat hal yang harus dipenuhimuqsam alaih, yaitu 3 8uqsam alaih>berita itu harus terdiri dari halhal yang baik, terpuji, atau halhalyang penting. 8uqsam alaih itu sebaiknya disebutkan dalam setiap bentuk sumpah. 0ikakalimat muqsam alaih tersebut terlalu panjang, maka muqsam alaihnya bleh dibuang. 0ika jaab qasamnya berupa fi’il madhi mutaharrif yang psitif !tidak dinegatifkan", maka muqassam alaihnya harus dimasuki huruf “lam” dan “qd”. 8ateri isi muqsam alaih itu bisa berma'amma'am, terdiri dari berbagai bidang pembi'araan yang baikbaik dan penting.%. 0enis jenis Aqsamul Qur’an Dilihat dari segi fi’ilnya, ?rf. Dr. . Abdul Djalal .A. membagi qasam dalam AlQur’an ada dua ma'am, yaitu1. Qasam dhahir !nampak> jelas", yaitu qasam yang fi’il qasamnya disebutkan bersama dengan muqsam bihnya. eperti ayat berikut 3 ! اومس أو ! " $ ميأ %&'" ي ! م ومي .... " + حلا ,- Artinya 3 “8ereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yangsungguhsungguh3 =Allah tidak akan membangkitkan rang yang mati’.” Dan diantaranya ada yang dihilangkan fi’il qasamnya, dan di'ukupkan denganhuruf “ba’”, “au”, dan ta’”. eperti 3! ي لاو . َح ح / لا +123 Artinya 3 “Demi aktu matahari sepenggalahan naik. Dan demi malamapabilatelah sunyi !gelap".”. Qasam 8udhmar !tersimpan> samar" yaitu qasam yang didalamnya tidak dijelaskan> disebutkan fi’il qasam dan muqsam bihnya. etapi yang menunjukkan baha kalimat tersebut kalimat qasam adalah katakata setelahnya yang diberi lamtaukid yang masuk kedalam jaab qasamnya., seperti 3 Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
BAB I PENDAHULUAN Kesiapan jiwa setiap individu dalam menerima kebenaran dan tunduk terhadap caranya itu berbeda-beda. Jiwa yang jernih yang fitrahnya tidak ternoda kejahatan akan menyambut petunjuk dan membukakan pintu hati bagi sinarnya serta berusaha mengikutinya sekalipun petunjuk itu sampai kepadanya hanya sepintas kilas. Sedangkan jiwa yang tertutup awan kejahilan dan diliputi gelapnya kebatilan tidak tergoncang hatinya kecuali dengan pukulan peringatan dan bentuk kalimat yang kuat lagi kokoh, sehingga dengan demikian barulah tergoncang keingkarannya itu. Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang memberi penegasan akan sebuah pernyataan. Penegasan itu berbentuk pernyataan “sumpah” yang langsung difirmankan oleh Allah Swt. Sumpah dalam konotasi bahwa Al-Qur’an disebut qasam. Qasam sumpah dalam pembicaraan termasuk salah satu uslub pengukuhan kalimat yang diselingi dengan bukti yang konkrit dan dapat menyeret lawan untuk mengakui apa yang di ingkarinya.[1] BAB II PEMBAHASAN a. Pengertian Qasam Aqsamul Qur’an Menurut bahasa, aqsam merupakan bentuk jamak dari kata qasam yang berarti sumpah. Sedangkan istilah aqsam dapat diartikan sebagai ungkapan yang dipakai guna memberikan penegasan atau pengukuhan suatu pesan dengan menggunakan kata-kata qasam Namun dengan pemakaiannya para ulama ada yang hanya yang menggunakan istilah al-Qasam saja seperti dalam kitab al-Burhan fi Ulumil Qur’an karangan imam Badruddin Muhammad bin Abdullah az-Zarkasyi.[2] Ada juga yang mengidofatkannya dengan al-Qur’an, sehingga menjadi Aqsamul Qur’an seperti yang dipakai dalam kitab al-Itqan fi Ulumil Qur’an karangan Imam Jalaluddin as-Suyuthi. Kedua istilah tersebut hanya berbeda pada konteks pemakaian katanya saja, sedangkan maksudnya tidak jauh berbeda.[3] Kalau demikian maka yang dimaksud dengan aqsamul qur’an adalah salah satu dari ilmu-ilmu tentang al-Qur’an yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumpah-sumpah Allah Swt yang terdapat dalam Al-Qur’an. Selain pengertian diatas, qasam dapat pula diartikan dengan gaya bahasa Al-Qur’an menegaskan atau mengukuhkan suatu pesan atau pernyataan menyebut nama Allah atau ciptaan-Nya sebagai muqsam bih.[4] Dalam al-Qur’an, ungkapan untuk memaparkan qasam adakalanya dengan memakai kata aqsama, dan kadang-kadang dengan menggunakan kata halafa. Contoh penggunaan kedua kata tadi antara lain sebagai berikut tPöqtƒ ãNåkçZyèö7tƒ ª!$ $Yè‹ÏHsd tbqàÿÎ=ósuŠsù ¼çms9 $yJx. tbqàÿÎ=øts† ö/ä3s9 tbqç7¡øts†ur öNåk¨Xr& 4’n?tã >äóÓx 4 Iwr& öNåk¨XÎ ãNèd tbqç/É‹»s3ø9$ ÇÊÑÈ Artinya “Ingatlah hari ketika mereka semua dibangkitkan Allah lalu mereka bersumpah kepada-Nya bahwa mereka bukan musyrikin sebagaimana mereka bersumpah kepadamu, dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh suatu manfaat. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta.” QS. Al-Mujadilah 18 ÏÈ Artinya “Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu Mengetahui”. Al-Waqi’ah 76.[5] Huruf-huruf yang digunakan untuk qasam ada tiga Pertama, huruf wawu, seperti dalam firman Allah Swt Éb>uuqsArtinya “Maka demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar akan terjadi seperti perkataan yang kamu ucapkan.” QS. Adz-Dzariyat23 Kedua, huruf ba, seperti firman Allah Swt. IÊÈ Artinya “Aku bersumpah demi hari kiamat.” QS. Al-Qiyamah 1 Bersumpah dengan menggunakan huruf ba bisa disertai kata yang menunjukkan sumpah, sebagaimana contoh di atas, dan boleh pula tidak menyertakan kata sumpah, sebagaimana dalam firman Allah Swt. ÑËÈ Artinya “Iblis menjawab “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan merekanya.” QS. Shaad 82 Sumpah dengan menggunakan huruf ba bisa menggunakan kata terang seperti pada dua contoh di atas, dan bisa pula menggunakan kata pengganti dhomir sebagaimana dalam ucapan keseharian. الله رب وبه احاف لينصرنّ المئمنين Ketiga, huruf ta, seperti firman Allah Swt ÎÏÈ Artinya “Demi Allah, Sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada-adakan.”An-Nahl 56. Sumpah dengan menggunakan huruf ta tidak boleh menggunakan kata yang menunjukkan sumpah dan sesudah ta harus disebutkan kata Allah atau rabb.[6] Qasam terbagi menjadi tiga unsur yaitu adat qasam, muqsam bih dan muqsam alaih. * Adat qasam adalah sighat yang digunakan untuk menunjukkan qasam, baik dalam bentuk fi’il maupun huruf seperti ba, ta, dan wawu sebagai pengganti fil’il qasam. Contoh qasam dengan memakai kata kerja, misalnya firman Allah Swt ÌÑÈ Artinya “Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.” tidak demikian, bahkan pasti Allah akan membangkitkannya, sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.”QS. An-Nahl ayat 38. Adat qasam yang banyak dipakai dalah wawu, sebagaimana firman Allah SWT. ËÈ Artinya “Demi buah Tin dan buah Zaitun dan demi bukti Sinai.” QS. At-Tin 1-2 Sedangkan khusus lafadz al-jalalah yang digunakan untuk pengganti fi’il qasam adalah huruf ta seperti dalam firman Allah SWT وت الله لأ كيدنّ أصنمكم بعد أن تولّوا... Artinya “Demi Allah, Sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. *. Al-Muqsam bih yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah. Sumpah dalam al-Qur’an ada kalanya dengan memakai nama yang Agung Allah, dan ada kalanya dengan menggunakan nama-nama ciptaan-Nya. Qasam dengan menggunakan nama dalam Al-Qur’an hanya terdapat dalam tujuh empat yaitu a. QS. Adz-dzariyat ayat 43 d. QS. Maryam ayat 68 b. QS. Yunus ayat 53 e. QS. Al-Hijr ayat 92 c. QS. At-Taghabun ayat 17 f. QS. An-Nisa ayat 65 g. QS. Al-Ma’arij ayat 40 Misalnya firman Allah SWT *ÎÌÈ Artinya “Dan mereka menanyakan kepadamu “Benarkah azab yang dijanjikan itu? Katakanlah “Ya, demi Tuhanku, Sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput daripadanya.”QS. Yunus ayat 53 Selain pada tujuh tempat diatas, Allah memakai qasam dengan nama-nama ciptaan-Nya seperti dalam firman Allah Swr * Ixsù ÞOÅ¡ø%é& ÆìÏ%ºuqyJÎ/ ÏQqàfZ9$ ÇÎÈ Artinya “Maka aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.”QS. Al-Waqi’ah 75. * Al-Muqsan alaih kadang juga disebut jawab qasam. Muqsam alaih merupakan suatu pernyataan yang datang mengiringi qasam, berfungsi sebagai jawaban dari qasam. Di dalam Qur’an terdapat dua muqsan alaih, yaitu yang disebutkan secara tegas atau dibuang jenis yang pertama terdapat dalam ayat-ayat sebagai berikut ÏÈ Artinya “Demi angin yang menerbangkan debu dengan kuat dan awan yang mengandung hujan, dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah, dan malaikat-malaikat yang membagi-bagi urusan, Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar, dan sesungguhnya hari pembalasan pasti terjadi.”QS. Adz-Dzariyat1-6 Jenis kedua muqsan alaih atau jawab qasam dihilangkan/dibuang karena alasan sebagai berikut Pertama, di dalam muqsam bih nya sudah terkandung makna muqsam alaih. Kedua, qasam tidak memerlukan jawaban karena sudah dapat dipahami dari reaksi ayat dalam surat yang terdapat dalam al-Qur’an. Contoh jenis ini dapat dilihat misalnya dalam alat yang berbunyi È Artinya “Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi gelap.” QS. Ad-Dhuha 1-2 Qasam itu adakalanya zhahir dan adakalanya mudmar. * Zhahir, ialah sumpah didalamnya disebutkan fi’il qasam bih. Dan diantaranya ada yang dihilangkan fi’il qasamnya, sebagaimana pada umumnya, karena dicukupkan dengan huruf jar berupa ba, wawu dan ta. Seperti dalam firman Allah Swt ËÈ Artinya “Aku bersumpah demi hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali.” QS. Al-Qiyamah 1-2. * Mudhmar ialah yang didalamnya tidak dijelaskan fi’il qasam dan tidak pula muqsam bih, tetapi ia ditunjukkan oleh “lam taukid” yang masuk kedalam jawab qasam, seperti firman Allah لتبلونّ فى أموالكم وأنفسكم Artinya “Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan juga kamu sungguh-sungguh.” e. Tujuan Aqsam dalam Al-Qur’an Menurut Manna al-Qhaththan, tujuan qasam dalam al-Qur’an adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengukuhkan dan mewujudkan muqsam alaih. Karena itu, muqsam alih berupa sesuatu yang layak untuk dijadikan sumpah, seperti hal-hal yang tersembunyi, jika qasam itu dimaksudkan untuk menetapkan kebenaran. 2. Untuk menjelaskan tauhid atau untuk menegaskan kebenaran al-Qur’an.[7] f. Faedah Aqsam dalam Al-Qur’an Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang mashur untuk memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa. Qur’an al-Karim diturunkan untuk seluruh manusia, dan manusia mempunyai sikap yang bermacam-macam terhadapnya. Diantaranya ada yang meragukan, ada yang mengingkari dan ada pula yang amat memusuhi. Karena itu dipakailah qasam dalam Kalamullah, guna menghilangkan keraguan, melenyapkan, kesalahpahaman, menegakkan hujjah, menguatkan khabar dan menerapkan hukum dengan cara paling sempurna.[8] Bersumpah dengan selain Allah Dr. Bakri Syekh Amin dalam buku at-Ta’bit Alfan fil Qur’an bahwa sumpah dengan selain nama Allah dihukumi dengan masyrik. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Umar ra, yang artinya ان رسول الله صلى الله عليه وسلم من حلف بغير الله فقد كفر او شرك رواه الترمذى “Barang siapa bersumpah dengan selain Allah, maka berarti dia telah kafir atau musyrik.”HR. Tirmidzi. ان الله اقسم بما ساء من خلقه و ليس لا احد ات يقسم الا با لله رواه ابن ابي حاتم Dalam hadits disebutkan, yang artinya “Sesungguhnya Allah bersumpah bisa dengan makhluk-Nya apa saja. Tetapi seorangpun tidak boleh bersumpah selain dengan nama Allah.”HR. Ibn. Abi Hatim. Ada pula yang mengatakan bahwa sumpah dengan selain Allah diperbolehkan berdasarkan hadits Bukhari yang artinya sebagai berikut “Ketika pada saat Rasulullah SAW sayyidina Abu Bakar ra membuka kain penutup wajah Nabi Saw lalu memeluknya dengan derai tangis seraya menciumi tubuh Beliau SAW seraya berkata Demi ayahku, dan Engkau dan Ibuku wahai Rasulullah... Tiada akan Allah jadikan dua kematian atasmu, maka kematian yang telah dituliskan Allah untukmu kini telah kau lewati.”Shahihul Bukhari no. 1184, 4187 Namun kebanyakan ulama tetap mengharapkan bersumpah selain dengan nama Allah. Selain dari unsur-unsur dari redaksi sumpah tersebut di atas, yang paling fundamental adalah rukun sumpah yang merupakan unsur-unsur sumpah muncul. Nashruddin Baidan mengungkapkan bahwa rukun sumpah ada 4, yaitu 1. Muqsim pelaku sumpah 2. Muqsam Bih sesuatu yang dipakai sumpah 3. Adat Qasam alat untuk bersumpah Muqsam “Allah berita yang dijadikan isi sumpah atau disebut juga dengan jawab sumpah[9] BAB III KESIMPULAN Dari uraian yang telah dibahas, kita dapat menyimpulkan Aqsamul Qur’an adalah salah satu kajian dalam Ulumul Qur’an yang membahas tentang pengertian, unsur-unsur, bentuk-bentuk, tujuan, serta manfaat faedah sumpah-sumpah Allah, dimana sumpah-sumpah dalam Al-Qur’an itu menyebut nama Allah atau ciptaan-Nya sebagai Maqsam bih. Aqsamul Qur’an mempunyai tujuan untuk memberikan penegasan atas suatu informasi yang disampaikan dalam Al-Qur’an atau untuk memperkuat informasi kepada orang lain yang mungkin sedang mengingkari suatu kebenarannya, sehingga informasi itu dapat diterimanya dengan penuh keyakinan. DAFTAR PUSTAKA Buchori, Didin Saefuddin. 2005. Perdana Memahami Al-Qur’an. Bogor Granada Sarana Pustaka. Chirzin, Muhammad. 1998. Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an. Yogyakarta PT. Dana Prima Yasa. Manna’ Khalil Al-Qattan. 2009. Mabahitsu fi Ulumil Qur’an Studi imu-ilmu Qur’an. Jakarta PT. Halim Jaya. Nashruddin Baidan, 1998. Metodologi Penafsiran Al-Qur’an. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Nashruddin Baidan. 2005. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta Pustaka Pelajar. [1] Manna khalil al-qattan studi ilmu-ilmu qur’an [2] Al burhan fi ulumil qur’an, oleh az zarkasyi [3] Al Itqan fi Ulumil qur’an, oleh Imam assayuthi [4] Nasruddin Baidan Metodologi Penafsiran Al-Qur’an. Yogyakarta Pustaka Pelajar. 1998. Hal 213 [5] Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an Pustaka Pelajar. 1998. Hal 233 [6] Manna Qathan, Mabakhisfi Ulum Al-Qur’an. Terj Moh. Abdul A’la. Jakarta Cendawan. Hal 207. [7] Nashruddin Baidan. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta Pustaka Pelajar. 2005. Hal 203 [8] Manna “Khalil Al-Qattan. 2009. Mabahitsu fi Ulumil Qur’an Studi Ilmu-ilmu qur’an. Jakarta PT. Halim Jaya. [9] Nashruddin Baidan. Wawancara Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta Pustaka Pelajar. 2005. Hal 203.
BAB IPENDAHULUAN Belakang Ulumul Qur’an adalah ilmu yang mempelajari tentang hal – hal yangada hubungannya dengan Al Qur’an. Maka ilmu yang ada dalam Al Qur’andisebut Ulumul Qur’an. Ilmu tersebut diantaranya adalah Ilmu AqsamulQur’an yang berisi tentang sumpah didalam al qur’ dalam konotasi bahasa Al Qur’an disebut qasam yangmembicarakan tentang pengukuhan kalimat yang diselingi dengan bukti yangkonkrit dan dapat menyeret lawan untuk mengakui apa yang di ingkarinya Masalah definisi dari Aqsamul Qur’an? unsur-unsur dari Aqsamul Qur’an? jenis - jenis Aqsamul Qur’an? bentuk - bentuk Aqsamul Qur’an ? manfaat Aqsamul Qur’an? tujuan Aqsamul Qur’an? 1 Teuku Muhammad,Ilmu – ilmu Al Qur’an, Semarang PT Pustaka Rizki Putra,2002,hal 1 1 BAB IIPEMBAHASAN Aqsamul Qur’an Aqsam adalah bentuk jamak dari “qasam” yang mengandung arti“sumpah” Dalam bahasa Arab, kata “sumpah” juga sering disebut dengan“al-hilf” حلا atau “al-yamin” نيملا . Adapun shighat asli dari kata“qasam” ialah fi’il atau kata kerja “aqsama” atau “ahlafa” yang dimuta’additransitif dengan “ba” menjadi muqsam bih sesuatu yang digunakan untuk bersumpah, kemudian muqsam alaih yang dinamakan dengan jawab qasam .Qasam didefenisikan sebagai “mengikat jiwa hati agar tidak melakukanatau melakukan sesuatu, dengan “suatu makna” yang dipandang besar, agung, baik secara hakiki maupun secara i’tiqadi, oleh orang yang bersumpah dinamakan juga dengan “yamin” tangan kanan, karena orang Arabketika bersumpah memegang tangan kanan orang yang diajak bersumpah . Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, sumpah aqsam berarti dengan pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersakasi kepada Tuhan atausesuatu yang dianggap suci bahwa apa yang dikatakan atau dijanjikan itu benar Abu al-Qosim al-Qusyairiy menerangkan bahwa rahasia Allah SWTmenyebutkan kalimat “qasam” atau sumpah dalam Kitab-Nya adalah untuk menyempurnakan serta menguatkan “hujjah”Nya, dan dalam hal ini, kalimat“qasam” memiliki dua keistimewaan, yaitu pertama sebagai “syahadah” atau persaksian serta penjelasan dan kedua sebagai “qasam” atau sumpah itusendiri. 2 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia , Jakarta PT Hidakarya Agung, 1989, hal. 341 3 Manna’ Al-Qaththan, Mabahits fi Ulumil Qur’an , terjemahan Aunar Rafiq El-Mazni, Jakarta Pustaka Al Kautsar, Cet. IV, 2009, hal. 364 4 Manna’ Al-Qaththan, Mabahits fi Ulumul Qur’an , hal. 365 5 Jalaluddin as-Syuyuthi asy-Syafi’i, Al-Itqaan fi Ulumil Qur’an , Beirut Darul Fikr, 1429H/2008M, hal. 487 3
pertanyaan tentang aqsamul qur an